Pembacaan terambil dari kitab Markus 9 : 2 - 13 dengan perikop : Yesus dimuliakan di atas gunung
Ada 4 hal yang perlu kita renungkan yaitu :
- Yesus dimuliakan oleh Allah
Peruahan wajah yesus. Di hadapan Petrus, Yakobus, dan Yohanes, Yesus berubah rupa. Wajah-Nya bersinar dan pakaian-Nya menjadi sangat putih berkilauan, melebihi apa yang dapat dicapai oleh manusia mana pun."Lalu Yesus berubah rupa di depan mata mereka, dan pakaian-Nya sangat putih berkilauan, tidak ada seorang pun di dunia ini yang dapat mengelantang pakaian seperti itu." (Markus 9:3) perubahan rupa ini adalah manifestasi langsung dari kemuliaan ilahi Yesus. Ini adalah pernyataan visual dari identitas-Nya sebagai Anak Allah. Peristiwa ini menunjukkan bahwa Yesus tidak hanya seorang nabi atau guru, tetapi benar-benar adalah Allah yang hidup di antara manusia.
Kehadiran Elia dan Musa. Kemuliaan Yesus juga terlihat dalam kehadiran Elia dan Musa, dua tokoh besar dalam sejarah Israel yang mewakili hukum dan para nabi. Mereka berbicara dengan Yesus, menunjukkan bahwa Yesus adalah penggenapan dari hukum dan nubuat. "Maka nampaklah kepada mereka Elia bersama dengan Musa, keduanya sedang berbicara dengan Yesus." (Markus 9:4). Ini menunjukkan bahwa Yesus adalah pusat dari seluruh rencana keselamatan Allah. Semua yang diajarkan dalam hukum Taurat dan kitab para nabi mencapai puncaknya dalam diri Yesus.
Suara dari Langit. Tuhan Bapa sendiri berbicara dari dalam awan, menegaskan identitas Yesus sebagai Anak yang dikasihi dan memerintahkan para murid untuk mendengarkan-Nya. "Maka datanglah awan menaungi mereka dan dari dalam awan itu terdengar suara: 'Inilah Anak yang Kukasihi, dengarkanlah Dia.'" (Markus 9:7). Suara ini mengukuhkan otoritas Yesus dan mengarahkan perhatian para murid (dan kita semua) untuk mengikuti ajaran dan petunjuk-Nya. Pengakuan ini adalah bentuk pemuliaan tertinggi, karena datang langsung dari Allah Bapa.
2. Menyaksikan Kemuliaan Tuhan
Dalam peristiwa di atas gunung, Petrus, Yakobus, dan Yohanes mendapat kehormatan untuk menyaksikan kemuliaan Tuhan secara langsung. Wajah Yesus berubah rupa, dan pakaian-Nya menjadi sangat putih berkilauan. Peristiwa ini menunjukkan kemuliaan Yesus sebagai Anak Allah dan menegaskan identitas-Nya sebagai Mesias yang dinantikan.
Dalam kehidupan kita, mungkin kita tidak akan mengalami peristiwa yang spektakuler seperti ini. Namun, kita tetap bisa menyaksikan kemuliaan Tuhan dalam kehidupan sehari-hari melalui kehadiran-Nya dalam doa, firman, dan karya-Nya di sekitar kita. Saat kita melihat tanda-tanda kehadiran Tuhan, hati kita seharusnya dipenuhi dengan kekaguman dan syukur.
3. Mendengarkan Suara Tuhan
Saat awan menaungi mereka, terdengar suara dari dalam awan: "Inilah Anak yang Kukasihi, dengarkanlah Dia." Suara ini menegaskan bahwa Yesus adalah Anak Allah yang harus kita dengarkan dan ikuti. Mendengarkan suara Tuhan berarti membuka hati dan pikiran kita terhadap firman-Nya dan hidup sesuai dengan ajaran-Nya.
Dalam dunia yang penuh dengan berbagai suara dan gangguan, penting bagi kita untuk mendengarkan suara Tuhan. Ini berarti meluangkan waktu untuk berdoa, membaca Alkitab, dan merenungkan firman Tuhan. Hanya dengan mendengarkan suara-Nya kita dapat hidup dalam kebenaran dan mengalami damai sejahtera yang sejati.
4. Memahami Penderitaan dan Kebangkitan
Yesus berbicara tentang penderitaan dan kebangkitan-Nya kepada para murid. Dia mengingatkan mereka bahwa jalan menuju kemuliaan melibatkan penderitaan dan pengorbanan. Hal ini juga berlaku bagi kita sebagai pengikut Kristus. Kita diundang untuk mengikuti Yesus, yang berarti kita juga akan menghadapi tantangan dan penderitaan dalam hidup kita.
Namun, penderitaan bukanlah akhir dari segalanya. Yesus telah bangkit dari kematian, dan melalui kebangkitan-Nya, kita memiliki harapan akan hidup yang kekal. Dalam penderitaan dan tantangan, kita dapat mengingat bahwa Tuhan bersama kita dan bahwa kita memiliki harapan yang pasti dalam kebangkitan-Nya.
No comments:
Post a Comment