Tuesday, July 16, 2024

MERENDAHKAN DIRI DI HADAPAN TUHAN

Bahan bacaan terambil dari Kitab Yesaya 2 : 11-17 demikian bunyinya 

"Orang yang sombong akan ditundukkan, dan orang yang angkuh akan direndahkan; hanya TUHAN sajalah yang maha tinggi pada hari itu. Sebab hari TUHAN semesta alam akan menimpa segala yang congkak dan sombong dan menimpa segala yang ditinggikan sehingga direndahkan; menimpa segala pohon-pohon aras di Libanon yang tinggi menjulang dan menimpa segala pohon-pohon tarbantin di Basan; menimpa segala gunung yang tinggi-tinggi dan menimpa segala bukit yang menjulang ke atas; menimpa segala menara yang tinggi-tinggi dan menimpa segala tembok yang berkubu kuat; menimpa segala kapal Tarsis dan menimpa segala kapal yang paling indah. Keangkuhan manusia akan ditundukkan, dan orang yang tinggi hati akan direndahkan; hanya TUHAN sajalah yang maha tinggi pada hari itu"

Pengantar

Manusia sering kali tergoda untuk membanggakan kekuatan, kekayaan, dan pencapaian mereka. Kita merasa aman ketika kita memiliki banyak harta, kedudukan yang tinggi, atau pengaruh yang besar. Namun, dalam ayat-ayat ini, nabi Yesaya mengingatkan kita bahwa semua kebanggaan dan keangkuhan manusia akan direndahkan oleh Tuhan pada akhirnya.

Isi Renungan

Yesaya 2:11-17 menggambarkan hari Tuhan yang penuh dengan penghakiman atas segala bentuk kesombongan dan keangkuhan manusia. Pada hari itu, Tuhan akan menunjukkan bahwa hanya Dia yang layak ditinggikan dan dipuji.

Ayat-ayat ini mengajarkan kita beberapa hal penting:

Kesombongan dan Keangkuhan Tidak Berkenan di Hadapan Tuhan: Tuhan membenci kesombongan dan keangkuhan karena hal itu menunjukkan ketidakpercayaan dan ketidakbergantungan pada-Nya. Manusia yang sombong sering kali merasa tidak membutuhkan Tuhan, padahal segala sesuatu yang mereka miliki adalah anugerah dari-Nya.

Mengapa kesombongan bisa dianggap begitu berdosa? Kesombongan berarti memberikan pujian dan penghargaan kepada diri kita sendiri untuk sesuatu yang Allah lakukan. Kesombongan berarti mencuri kemuliaan yang seharusnya diperuntukkan bagi Allah saja. Kesombongan pada dasarnya merupakan penyembahan terhadap diri sendiri. Apapun yang kita capai di dunia ini tidak akan mungkin terjadi jika bukan Allah yang memampukan dan memelihara kita.

Kesombongan yang berasal dari pembenaran diri adalah dosa, karena itu Allah mebenci hal tersebut karena menghalangi kita untuk mencarinya. Kesombongan telah menghalangi banyak orang untuk menerima Yesus Kristus sebagai Juru Selamat. Mengakui dosa dan menyatakan kalau kita tidak sanggup melakukan apapun untuk mencapai hidup yang kekal dengan usaha kita sendiri akan mencegah kita untuk menjadi orang yang sombong.

Tuhan Akan Merendahkan yang Tinggi: Segala sesuatu yang manusia banggakan akan direndahkan. Ini termasuk kekuatan, kekayaan, dan kedudukan tinggi. Tuhan akan mengungkapkan kelemahan manusia dan menunjukkan bahwa hanya Dia yang maha kuasa.

Tuhan yang Maha Tinggi: Pada akhirnya, hanya Tuhan sajalah yang akan tetap tinggi dan berkuasa. Segala sesuatu yang lain akan hancur dan hilang, tetapi kekuasaan dan kemuliaan Tuhan akan tetap selama-lamanya.


Aplikasi dalam Kehidupan

Bagaimana kita menerapkan pelajaran dari Yesaya 2:11-17 dalam kehidupan kita sehari-hari?

Merendahkan Diri di Hadapan Tuhan: Sadarlah bahwa segala sesuatu yang kita miliki adalah pemberian dari Tuhan. Jangan sombong dengan apa yang kita miliki atau capai. Sebaliknya, rendahkan diri di hadapan Tuhan dan bersyukur atas setiap berkat yang diberikan.

Bergantung pada Tuhan: Akuilah bahwa kita tidak bisa mengandalkan kekuatan atau kemampuan kita sendiri. Bergantunglah pada Tuhan dalam segala hal, baik dalam keadaan suka maupun duka.

Menghormati dan Memuliakan Tuhan: Berikan pujian dan hormat hanya kepada Tuhan. Ingatlah bahwa hanya Tuhan yang layak ditinggikan dan dipuji.


Penutup

Yesaya 2:11-17 mengingatkan kita bahwa segala bentuk kesombongan dan keangkuhan akan direndahkan oleh Tuhan. Marilah kita belajar untuk selalu merendahkan diri di hadapan Tuhan, bergantung sepenuhnya kepada-Nya, dan memuliakan Dia dalam segala aspek kehidupan kita. Hanya Tuhan sajalah yang layak ditinggikan dan dipuji, sekarang dan selama-lamanya.


Amin.


No comments:

Post a Comment